Cari di Blog ini


Berjanji Akan Setia, Hmmm ???

Belum lama, sekitar beberapa minggu yang lalu. Teman saya bercerita bahwa ada seorang ikhwan yang berjanji kepadanya bahwa dia bakal setia menunggu si akhwat sampai si akhwat lulus kuliah, padahal kuliahnya masih tiga tahun lagi baru lulus. Haduh...haduh...haduh...

Mungkin teman-teman pernah mendengar hal seperti yang teman saya alami atau bahkan pernah mengalami??. Disini saya akan coba sedikit membahas tentang masalah ini.
Kita harus berhati-hati jikalau ingin mengatakan “Aku akan menunggumu”, ingat!! kalau kita mengatakan hal tersebut kita juga harus berani membuktikan apa yang kita ucapkan, sebab secara tidak langsung kita mengatakan bahwa “Aku mencitaimu” dan itu adalah sebuah keputusan besar. Dan kita ketahui bahwa janji itu adalah hutang. Saya sendiri juga heran kenapa ada orang yang berani mengatakan “Aku akan menunggumu” padahal belum tentu ia bisa menepati janjinya, janji yang pasti itu hanya janji Allah swt. Kalau ia tiba-tiba membatalkan janjinya setelah sekian lama, tentu seorang yang sudah di janjikan akan sangat hati, kalau di janjikan benda ataupun uang mungkin kita tidak terlalu mengambil pusing, tapi disini yang di janjikan itu menyangkut sebuah perasaan (ciee... perasaan euy :D), kita tahu perasaan itu di hati, kalau hati sudah tersakiti akan sulit untuk melupakannya. Diumpakan: Ada seorang anak yang di minta ayahnya memaku pagar kayu dirumahnya. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar rumahnya. Setelah selesai lalu Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar tersebut. Dan dia menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata: ”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.” Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berjanji dan janji itu tidak kau tepati, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar. (cerita ini sedikit saya modifikasi)

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali,
tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tetap akan tinggal.

Jadi, kalau memang sudah siap segeralah menikah, kalau belum tidak usahlah berjanji yang kita sendiri belum tentu bisa menepatinya. BERANI BERJANJI, HARUS BERANI JUGA UNTUK MENEPATINYA. Wallahu a’lam

Komentar :

ada 0 komentar ke “Berjanji Akan Setia, Hmmm ???”

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung di blog ini, teman-teman bisa meninggalkan komentarnya disini. Komentar yang mengandung spam dan tidak baik otomatis akan dihapus.